Pages

Rabu, 28 Desember 2016

KECANDUAN INTERNET



KECANDUAN INTERNET ???


KASUS

         Inggris adalah negeri internet. Masyarakat negeri ini menghabiskan waktu lebih dari 15 jam setiap minggunya atau lima jam lebih banyak dari enam tahun yang lalu. Delapan dari sepuluh orang dewasa online dari pelbagai perangkat yang berbeda.  Angka ini meningkat 20% lebih banyak dari tahun 2005 silam.
         Sebuah survei dari sebuah media regulator, Ofcom mengungkapkan data yang demikian. Mereka menghabiskan waktunya untuk berjejaring sosial dengan perangkat smartphone maupun PC. Penelitian menunjukkan jika 59% pengguna internet dewasa memiliki akun di situs jejaring sosial. Dan dua pertiga dari mereka mengunjungi situs tersebut setiap harinya. Angka ini naik sepertiga daripada tahun 2007. Untuk akses internet sendiri telah mengalami peningkatan drastis sebesar 10% dalam setahun dan mingkat menjadi 87%.
      Pakar mengatakan jika daya beli smartphone juga memengaruhi waktu penggunaan internet. Alokasi waktu yang digunakan meningkat dari 14,2 jam menjadi 15,1 jam tiap minggunya jika dibandingkan dengan tahun 2010 silam.
Bagaimana dengan akses di rumah? Survei membuktikan jika akses internet pada penggunaan rumah meningkat dari 9,4 jam menjadi 10,5 jam.
            Data lain menunjukkan jika sembilan dari sepuluh orang yang berusia lebih dari 75 tahun tidak menggunakan internet.


ANALISA
       Dalam penggunaan internet, kita harus bijak dalam menggunkannya agar tidak menjadi boomerang bagi pengguna. Dengan melihat survey atau kasus yang kita bahas di atas, ini membuktikan bahwa pengguna atau pemilik akun media sosial meningkat setiap tahunnya. Penggunaan internet memang sangat diminati bagi semua kalangan, terlebih karena dapat menghasilkan pendapatan yang “lumayan” besar jika internet dipergunakan untuk kepentingan pekerjaan. Terlebih lagi pengguna atau sasaran dari penggunaan internet yaitu kalangan remaja, yang masih belum bisa membagi waktu antara bermain media sosial dengan belajar. Dibalik banyaknya kelebihan menggunakan internet, banyak juga kekurangan dari menggunakan internet, yaitu seperti melalaikan pekerjaan atau tugas, anak remaja jadi mengenal link “porno” dari internet, mata jadi mengalami kerusakan karena terkena radiasi dari layar monitor, dan paling bahaya adalah kecanduan internet. Karena seseorang dapat mengalami gangguan psikologis, yang membuat orang tersebut anti sosial.
          Internet pada zaman sekarang sangat amat berpengaruh keberadaannya bagi semua orang di hampir seluruh dunia. Tidak ada batasan usia bagi pengguna internet, dari anak kecil sampai dewasa. Dalam bidang apapun, internet sangat dibutuhkan. Dalam bidang pendidikan, internet dibutuhkan oleh murid untuk mencari tugas yang di berikan oleh guru. Dalam bidang industri dan organisasi, internet dapat membantu suatu komunitas tertentu untuk membagikan pengalaman yang dilakukan oleh sutau komunitas. Dan pada bidang pelayanan jasa atau jual beli, dapat menggunakan internet untuk mempromosikan pelayanan jasa dan barang yang ingin di jual kepada pembeli. Dengan begitu semua yang dilakukan, akan sangat terbantu dengan menggunakan internet.
        Bagi beberapa orang, internet sangat penting dalam menjalani hidup. Jika tidak ada internet mereka yang sangat ketergantungan dengan internet merasa tidak bergairah dalam menjalani hidup. Tetapi ada beberapa orang juga yang sama sekali tidak tertarik dengan perkembangan internet, bahkan tidak ingin membuat koneksi di dalam rumahnya. Terdapat gangguan psikologis yang menyebabkan orang untuk menghabiskan begitu banyak waktu pada komputer yang mempengaruhi kesehatan, pekerjaan, keuangan, atau hubungan mereka. Menurut tokoh Young (1998) Kecanduan internet diartikan sebagai sebuah sindrom yang  ditandai dengan menghabiskan sejumlah waktu yang sangat banyak dalam menggunakan internet dan tidak mampu mengontrol penggunaannya saat online.


Faktor-faktor yang mempengaruhi kecanduan internet (Young, Pistner, O’Mara & Buchanan, 1998) adalah:
a. Gender
    Gender mempengaruhi jenis aplikasi yang digunakan dan penyebab individu tersebut mengalami kecanduan internet. Laki-laki lebih sering mengalami kecanduan terhadap game online, situs porno, dan perjudian online, sedangkan perempuan lebih sering mengalami kecanduan terhadap chatting dan berbelanja secara online.

b. Kondisi psikologis
          Survey di Amerika Serikat menunjukkan bahwa lebih dari 50% individu yang mengalami kecanduan internet juga mengalami kecanduan pada hal lain seperti obat-obatan terlarang, alkohol, rokok dan seks. Kecanduan internet juga timbul akibat masalah-masalah emosional seperti depresi dan gangguan kecemasan dan sering menggunakan dunia fantasi di internet sebagai pengalihan secara psikologis terhadap perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan atau situasi yang menimbulkan stress. Berdasarkan hasil survey ini juga diperoleh bahwa 75% individu yang mengalami kecanduan internet disebabkan adanya masalah dalam hubungannya dengan orang lain, kemudian individu tersebut mulai menggunakan aplikasi-aplikasi online yang bersifat interaktif seperti chat room dan game online sebagai cara untuk membentuk hubungan baru dan lebih percaya diri dalam berhubungan dengan orang lain melalui internet.

c. Kondisi sosial ekonomi
        Individu yang telah bekerja memiliki kemungkinan lebih besar mengalami kecanduan internet dibandingkan dengan individu yang belum bekerja. Hal ini didukung bahwa individu yang telah bekerja memiliki fasilitas internet di kantornya dan juga memiliki sejumlah gaji yang memungkinkan individu tersebut memiliki fasilitas komputer dan internet juga dirumahnya.


Gejala kecanduan internet:
  • Merasa malas untuk melakukan aktifitas seperti bekerja atau bersekolah
  • Mengurangi pergaulan atau mengurangi keterlibatan dengan orang sekitar seperti teman atau keluarga.
  • Kehilangan minat terhadapat hobi dan kegiatan lainnya.
  • Timbul perasaan cemas, bahkan depresi ketika ia tidak menemukan fasilitas internet
  • Ketika jauh dari fasilitas internet, ia akan berusaha sekuat mungkin untuk mendapatkan fasilitas tersebut.
  • Akan bertindak reaktif ketika seseorang memberikan komentar tentang perilakunya



Young (1996) membagi kecanduan internet dalam 3 tingkatan, yaitu:

Ø Mild. Pada tingkatan ini individu termasuk dalam pengguna online rata-rata. Individu menggunakan internet dalam waktu yang lama, tetapi individu memiliki kontrol dalam penggunaannya.
Ø    Moderate. Pada tingkatan ini individu mulai sering mengalami beberapa permasalahan dari penggunaan internet. Internet merupakan hal yang penting, namun tidak selalu menjadi yang utama dalam kehidupan.
Ø Severe. Pada tingkatan ini individu mengalami permasalahan yang signifikan dalam kehidupan mereka. Internet merupakan hal yang paling utama sehingga mengabaikan kepentingan-kepentingan yang lain.


Cara Mengatasi :
  1. Perbanyak hubungan sosail di dunia nyata seperti melakukan olah raga dan kegiatan yang tidak menggunakan internet.
  2. Seringlah berjalan-jalan dengan keluarga atau teman ke tempat-tempat wisata dan hanya gunakan internet untuk berbagi foto jalan-jalan atau tulisan pengalaman jalan-jalan tersebut.
  3. Matikan internet dan media sosial anda saat jam kerja.
  4. Jangan  tidur dengan membawa serta gadget anda singkirkan jauh-jauh dari tempat tidur anda. Selain untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik, gelombang elektromagnetiknya dari perngakat gadget juga tidak baik untuk kesehatan tubuh.
  5. Jangan terlalu banyak punya akun sosial media karena selain amat merepotkan sekaligus akan menyita waktu anda.
  6. Batasi pemakaian internet dengan disiplin setiap hari misalnya hanya menggunakan internet 2-4 jam saja per hari.
  7. Carilah hobby baru yang membuat anda sibuk tanpa perlu mengakses internet seperti olahraga atau bercocok tanam di pekarangan rumah.
  8. Berusahalah menjadi pribadi yang menyenangkan di lingkungan anda dengan berlaku ramah dan suka menolong sesama.
  9. Selalulah beribadah tepat waktu dan disiplin mematikan gadget saat melakukan ibadah dan ritual keagamaan yang anda anut.
  10. Menahan diri untuk tidak menggunakan internet saat menunggu sesuatu, coba alihkan perhatian dengan mengamati lingkungan sekitar atau berkenalan dengan orang baru di dekat anda.




THANK'S TO:

http://www.kompasiana.com/gun4w4n/anda-kecanduan-internet-ini-cara-mengatasinya_5528df58f17e61f8158b45c0 

Young, Pitsner, O’Mara, & Buchanan. (1998). What Is Internet Addiction?. hhtp://www.netaddiction.com/whatis.htm.[online : 3 April 2010].

Jumat, 23 Desember 2016

Komunitas TaPe uLi




Latar Belakang
Komunitas ini didirikan oleh Ibu Madya Harmeka, S.Pdi. pada tanggal 19 Februari 2013. Beliau mendapat inspirasi untuk membentuk komunitas ini, berawal dari membaca sebuah artikel mengenai global warming. Dimana artikel tersebut mengatakan bahwa bercampurnya sampah organik dan anorganik akan menghasilkan senyawa metana. Senyawa metana sama berbahayanya seperti senyawa karbondioksida, kedua senyawa tersebut dapat mengancam kehidupan di bumi. Kebiasaan masyarakat sekitar yang mencampur sampah organik dan anorganik, membuat beliau merasa prihatin. Kemudian, beliau mensosialisasikan kepada tetangga disekitar rumahnya, bagaimana cara mengolah sampah dengan baik dan benar. Untuk sampah organik seperti daging, beliau membuat biopori ( lubang ditanah ) untuk mengubur sampah daging tersebut. Sedangkan, untuk sampah organik lainnya seperti dedaunan, beliau akan mengolahnya menjadi pupuk kompos yang menghabiskan waktu sekitar empat bulan sampai siap untuk dipakai. Sebelum mensosialisasikan program tersebut, beliau sudah menerapkannya dirumah. Untuk mempersiapkan musim kemarau, beliau membuat sumur resapan air yang berguna untuk menampung air hujan.

Suatu waktu beliau berpikir jika hanya ia seorang yang perduli dengan lingkungan, tidak akan ada dampak yang signifikan seperti yang beliau harapkan, yaitu lingkungan yang bersih, sehat, dan baik. Berawal dari sosialisasi dengan tetangga sekitarnya, akhirnya beliau berhasil mendirikan komunitas bank sampah di lima titik di Kecamatan Cipayung, Kota Depok. Seiring berjalannya waktu, komunitas Tape Uli terus berkembang, hingga saat ini sudah mencapai 60 titik yang tersebar di seluruh wilayah Kecamatan Cipayung, Kota Depok. Komunitas Tape Uli juga sedang memulai beberapa program baru, salah satunya yaitu program menanam pohon.



Visi
Menjadi komunitas yang terdepan dalam pengelolaan lingkungan untuk mewujudkan pelestarian dan penyelamatan bumi berbasis masyarakat.

Misi
  1.  Melakukan edukasi ke masyarakat, tentang bahaya sampah dan pengelolaan sampah.
  2. Membimbing dan mendampingi masyarakat melakukan perilaku positif dan pengelolaan sampah yang baik dan benar.
  3. Memberdayakan masyarakat untuk mengelola sampah menjadi sumber daya dan memiliki nilai tambah.
  4. Menjadi Mitra dan Membantu Masyarakat dan Pemerintah dalam melaksakan program pengelolaan lingkungan.


Program 
  • Bank Sampah
  • Eco Craft
  • Membentuk pioner/leader/tokoh Peduli Lingkungan
  • Work shop/seminar/sarasehan
  • Publikasi dan Edukasi
  • Penghargaan ( Award ) tokoh teladan
  • Bhakti Sosial ( Teras Sehat, dll)




Dokumentasi

Tas Belanja

Botol Minum Hias

Hiasan dari daur ulang sampah

 Gantungan Kunci

 Miniatur Kapal (Koran Bekas)


Kotak Serba Guna 


 


 Kegiatan Bank Sampah


Kumpulan Produk dari program Eco Craft 


Prestasi - prestasi

Foto bersama Ketua Komunitas TaPe uLi


Alamat dan Website

Perumahan Permata Depok Sektor Berlian II Blok H4
Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Cipayung
Kota Depok, Jawa Barat





Thank's To : Ibu Madya Harmeka (Ketua Komunitas TaPe uLi)
                     www.tanganpedulilingkungan.com

 
Copyright 2012 IntanPutriM. Powered by Blogger
Blogger by Blogger Templates and Images by Wpthemescreator
Personal Blogger Templates